Televisi dan Mimpi

aku buka televisi
seperti membuka kantung belati
banyak orang gantung diri
karena terbelit masalah ekonomi

aku buka televisi
aku lihat banyak orang hidup dengan mimpi-mimpi
dengan menjungkir balikkan ekonomi
lewat penampilan si Tuti dan Marni
di sinetron-sinetron dan FTV
menampilkan kebohongan tak tahu diri
di wakili rumah-rumah mewah dan kendaraan
layaknya hidup di surgawi

sementara di chanel lain
si Abdul bergelempang di atas tikar tanpa kembang
ditemani darah yang mengucur tak kunjung padam
di sebelah ibu yang menangis meraung-raung,
tiada bapak yang sudah mati duluan
di medan perang, Palestina.

lalu kubuka lagi chanel no 9
yang katanya nomor keberuntungan
ternyata benar,
keberuntungan ada di meja bundar
milik anggota dewan yang kerap bersenang senang
keluar negeri tak mau peduli aturan
ada Undang Undang 45, seolah sudah dibekukan,
dibukukan hanya sebagai pajangan
di ruang kerja mereka yang banyak berceceran
kondom dan uang hasil penggelapan.

Ratna Kumala
Nganjuk, 2011

Related Posts by Categories