Musik, Puisi dan Kamu

pada puisi,
aku temukan belukar menjamak, di tanami debudebu berombak indah
di atas rekahan rerumputan basah,
tak pernah kering ditelan waktu

pada musik,
aku cumbu geletar ombak membiru
dengan untaian nadanada menggetarkan kalbu
ketika desahannya merobek ulu gairah
membangkitkan nafsu dalam lenggokan bisu
menari dan terus menari menguntai manikmanik
menggebu gemericik gerimis berbisik
di atas hamparan sabana, sepasang kekasih sedang bercinta

aku menggelinjang dengan musik
menggoyangkan hati di tengah kekosongan
menahan desah, menggerayangi bayangku sendiri
dalam untaian alunannya

Puisi,
kubelai pena sebelum melukis kalimatkalimat indah di atas sajadah kata
memainkan jemari di terowongan akarakar jiwa
kutuang cangkir berisi mutiara api
bercinta dengannya, penuh geram!
mencoba menjamah rasa, lalu menelanjanginya dengan penuh gelora
layaknya kelokan peluh di bawah lembah
berupaya, untuk bisa menulis kata lebih indah

dan pada kamu
selalu kutemukan begitu banyak melodi
kutemukan begitu banyak puisi
hingga menjumpaimu dalam mimpi
serasa menciumi waktu
akan rasa tak pernah luruh, walau dihujani sejuta peluru

kujumpai kamu,
pada musik dan puisiku


Ratna Kumala
Nganjuk, 2011

Related Posts by Categories